Ramadhan tahun ini (lagi-lagi) aku harus bersyukur kepada Allah SWT. Dan kemudian ke panitia SAKURA (semarak Ramadhan di MIPA). Salah satu rangkaian acara dari ramadhan di MIPA adalah Kajian akbar yang menghadirkan Habiburrahman El-Shirazy dan Sakti”ex So7″.
Sabtu 6 September lalu di auditorium FMIPA UGM, diadakanlah kajian akbar dengan tema: “menggapai Cinta di bulan Ramadhan”. Kajian ini, dimulai dari pukul 09 pagi sampai zhuhur. Kedua pembicara bergantian memberikan materi mengenai cinta di Bulan Ramadhan.
Sakti memulai acara dengan menyampaikan materinya. Sakti menegaskan, cinta yang di raih di bulan ramadhan tentu saja adalah cinta kepada Allah. Sakti lebih banyak menceritakan kisah-kisah para sahabat Nabi SAW untuk mengekspresikan cinta mereka kepada Allah SAW. Banyak kisah yang bisa menjadi ibrah untuk di petik. Dan yang paling berkesan adalah perkataan beliau, yang dikutip dari guru beliau: ” Seseorang akan dimatikan dalam amalan istiqomahnya”. Ngerti maksudnya kan? ” Ya Allah, jadikanlah aku, keluargaku, teman-temanku dan kaum muslimin seluruhnya mati dalam keadaan khusnul khotimah.
Tibalah giliran Kang Abik menyampaikan risalahnya. Kang Abik memulai tausiyah dengan menceritakan kisah gurunya dan orang-orang salih yang selalu menjaga qiyamul lail dan sholatnya. Mereka dicabut nyawanya ketika sedang sujud atau memimpin majelis dzikir.
Kang Abik juga mengisahkan tentang salah satu tabiin yang selama 40 tahun sholat tidak pernah melihat tengkuk orang lain (maksudnya selalu di shaf pertama atau menjadi imam). Juga kata-kata mutiara dari Imam Ahmad yang tercatat dengan manisnya dalam sejarah: “Seorang muslim tidak akan beristirahat dan berhenti berjuang sebelum kedua kakinya menginjak pintu surga.”
Bicara tentang Imam Ahmad, akan menambah keimanan setiap muslim yang membaca biografi, keilmuan atau kata-kata beliau. Seperti saat semua ulama meninggalkan Baghdad karena saat itu baghdad dipimpin Pemimpin yang Zhalim dan pemikirannya sesat.
Semua ulama saat itu meninggalkan Baghdad kecuali beliau. Beliau pun disiksa, dipenjara, dan di isolir. Hingga murid beliau menangis dan menyarankan beliau ikut meninggalkan Baghdad. Tapi, Imam Ahmad malah menjawab: “jika aku meninggalkan kota ini, siapa lagi yang akan memperingatkan orang-orang bodoh itu.”
Juga kisah kang Abik yang tidak kalah menarik adalah kisah Ibnu Umar radiyallahu anhu. Seorang sahabat nabi SAW yang berusaha 100% ittiba kepada beliau. Mulai dari cara berjalan Ibnu Umar yang di mirip-miripkan Nabi SAW, Atau meniru perjalanan haji Nabi SAW (ibnu Umar berhenti dimana nabi berhenti, ibnu umar buang hajat dimana Nabi SAW buang hajat).
Tibalah sesi tanya jawab. Salalh satu penanya yang bukan mahasiswa FMIPA UGM membacakan hadits:
Dari Anas r.a, dari Nabi saw., sabdanya:
“Ada tiga perkara, bila terdapat dalam diri seseorang maka dia akan merasakan bagaimana manisnya Iman: Mencintai Allah dan Rasul-Nya, melebihi daripada yang lain lain. Mencintai orang lain karena Allah semata mata. Benci menjadi kafir kembali setelah Allah melepaskannya dari kekafiran itu, sebagaimana bencinya akan dilemparkan ke neraka” (HR. Muslim)
Selain itu ketika pertanyaan menyangkut Ayat-ayat cinta, jawaban kang abik benar-benar off record dan tidak boleh dipublikasikan kepada selain oarang-orang di majelis tersebut. Insya Allah saya ingin menjaga amanahnya.
Begitulah kira-kira rangkaian kajian aknbar kang abik dan sakti.
Filed under: Daily journal, ayat-ayat cinta, habiburrahman elshirazy, kang abik, muslim, off record
Recent Comments